KETIKA KAU PERGI TANPA PAMIT
Jam 2.00 pagi hari itu…
gugur butiran air mata di wajah Ku
Hibanya hati melepaskan KAU pergi
Bukan tidak redha,
Tapi itulah hati seorang TEMAN
pasti ada rasa kasih dan ikatan!
Pada akrab sekian lama yang terpisah oleh kesibukan
Namun hakikatnya ia bagai isi dgn kuku…
Ku gagahi, ku insafi seadanya,
bahawa hakikatnya kita semua hamba
Yang terpaksa akur dengan takdir-Nya
Jalan mujahadah menggamit kelangsungan budi
Setia seorang teman menabur jasa kpd bakal murabbi
Sepenuh jiwa raga, moga kau ditempatkan di Syur
makam itu cuma semadi jasad…
Tapi dian batinnya terus menyala
Pada sebuah amanat di sisi teman setia
Yang kaget dan terkesima
Yang kaget dan terkesima
Ya Ilahi Robbi….
Sesekali ketika rawan diusik kenangan…
Berteduh di sejuk wudhuk menawar gundah
Istirahat hati pada satu hakikat…
Kasihku hanya sedebu Kasih-Nya
Ku relakan kau pergi…
Menemui teman mu di daerah tinggi!
Aku yang kau tinggal,
Kapan saja bakal menyusul pergi….
Mohd.Nashuha Jamidin Al Pontiani,
13 Januari 2016